Optimalisasi Pemanfaatan Pupuk Kandang Sapi terhadap BudidayaJagung Ungu (Zea mays L. ceratina Kulesh) / Optimization of Cow Manure Utilization for Purple Corn Cultivation(Zea mays L. ceratina Kulesh)
Main Article Content
Abstract
Indonesia berpotensi dalam pengembangan pertanian melalui pemanfaatan tanaman lokal bernilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah jagung ungu (Zea mays L. ceratina Kulesh). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan pupuk kandang sapi terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan, dan hasil produksi jagung ungu. Penggunaan pupuk kandang sapi terbukti meningkatkan pH tanah dari 4,95 menjadi 5,59, menurunkan kadar Al-dd hingga 0,00 me/100 g, serta meningkatkan kadar fosfor tersedia, kapasitas tukar kation (KTK), dan kandungan karbon organik tanah. Sementara itu, kadar nitrogen total tidak mengalami perubahan berarti. Pemberian pupuk kandang sapi sebanyak 150 g per tanaman menghasilkan pertumbuhan terbaik, dengan tinggi tanaman mencapai 197,48 cm, jumlah daun 12,24 helai, dan diameter batang 2,65 cm. Pemanenan menunjukkan adanya peningkatan panjang dan diameter tongkol tanpa kelobot, dengan dosis optimal antara 150 hingga 200 g. Secara keseluruhan, pupuk kandang sapi terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan hasil jagung ungu, serta menawarkan solusi berkelanjutan sebagai alternatif pupuk anorganik.
Indonesia has the potential for agricultural development by utilizing local plants with high economic value, including purple corn (Zea mays L. ceratina Kulesh). This study aimed to evaluate the effect of cow manure on soil chemical properties, growth, and yield of purple corn. The use of cow manure was proven to increase soil pH from 4.95 to 5.59, reduce Al-dd levels to 0.00 me/100 g, and increase available phosphorus levels, cation exchange capacity (CEC), and soil organic carbon content. Meanwhile, total nitrogen levels did not change significantly. Application of 150 g of cow manure per plant resulted in the best growth, with plant height reaching 197.48 cm, having 12.24 leaves, and a stem diameter of 2.65 cm.. Harvesting showed an increase in the length and diameter of the cob without husk, with an optimal dose between 150 and 200 g. Overall, cow manure has proven effective in improving soil quality and increasing purple corn yields, and it offers a sustainable alternative to inorganic fertilizers.
Article Details
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Anas, A. A., Arma, M. J., Hisein, W. S. A. 2024. Study on the relationship between pH , exchangeable aluminum , and available phosphorus levels in Ultisol with the application of sago waste compost. 14(1).
Bachtiar, T., Robifahmi, N., Flatian, A. N., Slamet, S., Citraresmini, A. 2020. Pengaruh Dan Kontribusi Pupuk Kandang Terhadap N Total, Serapan N (15N), Dan Hasil Padi Sawah (Oryazae Sativa L.) Varietas Mira-1. Jurnal Sains Dan Teknologi Nuklir Indonesia, 21(1), 35. https://doi.org/10.17146/jstni.2020.21.1.5779
Brady, N. C. 1986. The Nature and Properties of Soils (9th ed.). Macmillan Publishing Company.
Brady, N.C., Weil, R.R. 2008. The Nature and Properties of Soils (14th ed.). Pearson Prentice Hall.
Efendi, R., Suwandi, Syarifudin dan Zubachtiroch. 2012. Penentuan Takaran Pupuk Nitrogen pada Tanaman Jagung Hibrida berdasarkan Klorofil Meter dan Bagan Warna Daun. Jurnal Penelitian Pertanian Tanamana Pangan 31 (1) : 27-34
Fadwiwati, A,Y dan A.G.Tahir. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Usahatani Jagung di Provinsi Gorontalo. Jurnal Pengkajian dan Pengambangan Teknologi Pengkajian 16 (2) :92-101
Fikdalillah, Basir, M., Wahyudi, I. 2016. Pengruh Pemberian Pupuk Kkandang Sapi terhadap Serapan Fosfor dan Hasil Tanaman Sawi Putih (Brassica pekinensis) pada Entisols Sidera. J. Agrotekbis, 4(5), 491–499.
Havlin, J.L., Tisdale, S.L., Nelson, W.L., Beaton, J.D. 2014. Soil Fertility and Fertilizers (8th ed.). Pearson Education.
Muntashilah, U. H., Islami, T., Sebayang, H. T. 2015. Pengaruh dosis pupuk kandang sapi dan pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat ( Ipomoea reptans Poir). Jurnal Produksi Tanama, 3(5), 391–396.
Pamandungan, Y dan Ogie, B.T. 2017. Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Ungu Berdasarkan Letak Sumber Benih pada Tongkol. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UNSRAT Manado. Eugenia volume 23 No. 2 Juni 2017.87-92
Saijo. 2022. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Budidaya Jagung Manis Pada Lahan Berpasir. 7(2), 81–88.
Setiono, S., Azwarta, A. 2020. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadappertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L). Jurnal Sains Agro, 5(2). https://doi.org/10.36355/jsa.v5i2.463
Suarni, Sulistianingrum, A., Taufik, M dan Maulydia (2015). Karakteristik Fisiokimia dan Pemanfaatan Jagung Pulut Ungu untuk Beberapa Produk Olahan. 52 Hlm. Laporan Penelitian Koordinatif Balitsereal-BB. Pascapanen.
Suarni, M. Yasin HG, Muhammad Aqil dan Nining N. A. 2022. Jagung Ungu untuk Diversifikasi Pangan Fungsional. CV Cakrawala. Yogyakarta.
Sumarsoso, N. D. 2018. Abstrak : Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Variabel. 02(02), 225–237.
Suprapto, H,S.1990. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya (Anggota IKAPI). Jakarta. 52 hal.
Sutedjo, M. M. 2018. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta
Sutrisno, I., Wahyurini, E., Herastuti, H., Ariefin, M. N. 2022. Pertumbuhan dan Hasil Jagung Ungu (Zea mays L. ceratina Kulesh) Pada Pola Baris Tanam dan Macam Pupuk Kandang. Proceedings Series on Physical &Formal Sciences, 4, 475–480. https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.543
Syers, J. ., Johnston, A. E., D.Curtin. 2008. Efficiency of soil and fertilizer phosphorus use Reconciling changing concepts of soil phosphorus behaviour with agronomic information. In Food and Agriculture Organization of The United Nations (Vol. 18).