Diversifikasi Pangan Berbasis Tepung: Belajar dari Pengelolaan Kebijakan Terigu

Main Article Content

Sapuan Gafar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan perkembangan kebijakan terigu selama kurang lebih 40 tahun dalam berbagai keadaan pasang surutnya ekonomi pangan kita. Dari berbagai kebijakan tersebut, diharapkan dapat dipetik pelajaran untuk merumuskan kebijakan diversifikasi pangan berbasis tepung nonberas dan nonterigu, terutama yang bersumber dari dalam negeri. Walaupun tujuan semula pengenalan terigu untuk mengurangi permintaan beras, tetapi impor gandum sebagai bahan baku terigu saat ini jumlahnya sudah cukup besar dan diperiukan devisa cukup banyak. Oleh karena itu, sudah saatnya ada upaya untuk mengerem laju pertumbuhan kenaikan impor gandum. Salah satu kebijakan yang perlu ditempuh adalah dengan menaikkan bea masuk impor gandum dan terigu pada tingkat yang merangsang berkembangnya bahan baku tepung dalam negeri baik dari gandum domestik maupun dari tanaman nongandum. Untuk menunjang kebijaksanaan tersebut perlu didukung oleh gerakan masyarakat pengembangan bahan baku tepung baik yang berasal dari biji-bijian dan umbi-umbian, maupun dari tanaman pohon-pohonan dan buah-buahan. Indonesia kaya akan sumber bahan baku tepung, maka dengan komitmen semua pihak, baik pemerintah, DPR maupun masyarakat diharapkan terwujud gerakan masyarakat pengembang bahan baku tepung nonterigu.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Sapuan Gafar

PT. BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta.

References

Anonim, 1973. Composite Flour Programme. Food Agricultural Organization. Rome.

Anonim,1976. "Studi GAndum/ Himpunan Laporan Survei dan Kertas Kerja Seminar Gandum, Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan.

Anonim,1977. "Penelitian Kemungkinan Pemanfaatan Jagung" Laporan Penelitian Bulog, UGM dan PT.Mirota Yogyakarta.

Anonim. 1987."Kemungkinan penyempurnaan Sistem Tataniaga Terigu" (paper tidak dipublikasikan)

Anonim. 1991. Profil Komoditi BULOG : Terigu (Tidak dipublikasikan).

Anonim. 1991. The Wheat Flour Industry In Indonesia (Unpublished).

Anonim.. 1995. Laporan Akhir Penelitian Tentang keandaian Saluran Distribusi Terigu.

Bambang Djanuardi, dkk. 1990. "Permintaan terigu di Indonesia". Agro Ekonomi, Mei 1990.

Magiera. S.L. 1980. Wheat InIndonesia (Preliminary Draft).

Mansur, F. 1983. "Beberapa Aspek Subsidi Pangan" (Paper).

Sapuan dan Muharto.1982. " Penggunaan Composite Flour Untuk menunjang Swasembada Terigu/gandum". Warta Intra Bulog N0.2/th.VII/September/1982.

Sapuan. 1998. "Implementasi Kebijakan Gandum/Terigu di Indonesia". Seminar PERHEPI tgl 13 Agustus 1998 di Jakarta.

Sapuan. 1998. "Pengembangan Tepung Aiternatif dan Potensi Pasarnya". Seminar Nasional Pengembangan Tanaman Garut sebagai Sumber Bahan Baku Tepung Aiternatif untuk ndustri Pangan di Universitas Brawijaya, Malang, tanggal 27-28 Agustus 1998

Soemitro Djojohadikusumo. 1972. Kebijaksanaan dibidang Ekonomi Perdagangan. Yayasan Penyuluh Penerangan Perdangan. Jakarta.

Tlmmer, C.P. 1971. Konsumsi Terigu di Indonesia dalam Bunga Rampai Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Welirang, Franciscus. 2001. "Kebijakan dan Strategi Bogasari dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis". Kuliah Umum di STIE

Ganesha Jakarta, 15 September 2001.