Menuju Pembangunan Pangan Efisien dan Efektif: Ketahanan Pangan Berpandu Gizi Toward the Development ofEffective and Efficient Food: Nutrition-Guided Food Security

Main Article Content

Noer Soetrisno

Abstract

Indonesia dengan pendapatan perkapita di atas USD 3.000 saat ini masih menghadapi persoalan ketahanan pangan secara berulang, di balikketersediaan pangan rata-rata secara cukup dan stabil dalam waktu dua dasawarsa. Disisi lain rawan pangan terjadi secara lokal atau berulang dan kekurangan beras muncul dan tenggelam dari tahun ke tahun, sehingga mengundang debat tentang sebab musababnya. Usaha tani padi terus mengalami penurunan rangsangan berproduksi di mata petani kecil namun masalah ini belum mendapat tanggapan secara memadai. Tulisan ini mempersembahkan analisis non konvensional dengan menyoroti aspek gizi, kerawanan pendapatan rumah tangga dan ketidaktepatan perumusan kebijakan beras yang mengarah pada kebijakan tidak efektif dengan biaya yang mahal. Hal ini disebabkan karena kebijakan beras belum menyentuh persoalan dasar. Kebijakan pangan berpandu gizi akan membuka ruang bagi peningkatan pendapatan petani kecil, mendorong wirausaha tani pangan baru yang kompetitif, mengefisienkan ketersediaan pangan dan menekan biaya intervensi pemerintah. Dalam jangka sangat pendek alternatif kebijakan pemupukan stok pemerintah perlu dicoba dengan mengundang BUMN Input guna menaikan kapasitas koleksi di atas kemampuan normal BULOG dalam menangani pasaran surplus musiman petani kecil, yang dapat mengurangi spekulasi pasar.

Indonesia today with thepercapita income above USD 3,000 is still facing repeating foodinsecurity problem, despite the fact that aggregate per capita calorie avalability has been stable at around 3000 kilo calory/capita peryear in nearly two decades. On the other hand food insecurity persists locally or periodicallyandrice shrotage happens onandofffor different years with inconcluded debate onthe prime causes. Ricefarming is considerably loosen itsincentives totheeye ofthefarmers without properly being addresed. This article explores a non conventional analysis by looking at the perspective of nutritional aspect, household income insecurities and inappropriate rice policy setting that leadto ineffective food policy and high costbecause the policy is not addresing the fundamental issues on the prime causes of food insecurity Nuritions ledfood policy strategy will open up the room for farmers' income improvement, promote competitive new rice farming entrepreneurs, efficient use of food supplies and reduce cost of government intervention on food. In a very short run, alternative government's stockpiling policy is needed, for instance by inviting Agro-inputs STE to top up the normal capacity of BULOG in handling the small farmers marketable surpluses and to lead to predictable market speculation.

 

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Noer Soetrisno

Yayasan Agro Ekonomika Gedung CPI, Jakarta Selatan

References

Amang, Beddu, Noer Soetrisno dan Sapuan, 1996. Can Indonesia Feed Itself?, Makalah untuk Asian Agricultural Economist

Association (AAEA) Conference, Bali, Indonesia 1996.

[BPS] Badan Pusat Statistik, 1999. Statistik Indonesia 1999. BPS, Jakarta.

[BPS]Badan Pusat Statistik, 2006. Statistik Indonesia 2005. BPS, Jakarta.

[BPS]Badan Pusat Statistik, 2009. Statistik Indonesia 2009.BPS, Jakarta.

[BPS]Badan Pusat Statistik, 2012. Statistik Indonesia 2011. www.bps.go.id.

Prasetiantono, Tony A, 2011. Economic Update February 2011: Global CapitalFlows, Double Dip Recessionsand Commodity Pressure. Makalah untuk Expand Leadership Program. CLDI, Bali,

February 2011.

Sapuan. 1990. Masalah Pemasaran Beras di Indonesia. Disertasi Doktor, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, (Tidak Diterbitkan).

Soetrisno, Noer, 1993. Anatomi Sistem Pangan Indonesia, Majalah PRISMA, LP3ES, Jakarta.