INDUSTRI PADI DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN

Main Article Content

Mohamad Husein Sawit

Abstract

Sektor padi -seperti sektor yang lain- memerlukan input dan mensuplai output ke berbagai sektor. Sektor padi memerlukan input, seperti benih, pupuk, pestisida dan prasarana penunjang dari sektor lain. Sedangkan padi yang dihasilkannya digunakan pula oleh sektor lain, terutama sektor penggilingan padi dan pakan ternak. Keterkaitan antar-industri itulah yang ingin ditangkap dengan alat analisa I/O terbitan terakhir 2010. Oleh karena itu, tujuan makalah ini adalah untuk (i) menganalisa keterkaitan antar-industri padi dengan sektor-sektor lain dalam ekonomi nasional; (iii) dapatkah sektor padi disebut sebagai salah satu industri kunci dalam pembangunan nasional; dan (iii) menghitung dan menganalisa angka pengganda sektor padi terhadap pembangunan nasional. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kaitan langsung kedepan sektor padi, outputnya berupa padi terbanyak digunakan oleh sektor penggilingan padi. Artinya, sektor penggilingan padi yang kuat dan kokoh dapat menarik sektor padi menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, sektor penggilingan padi seharusnya sama-sama diperkokoh, jangan diabaikan seperti yang terjadi sekarang ini. Sektor padi adalah salah satu industri kunci dalam pembangunan ekonomi, terutama pembangunan perdesaan. Angka pengganda output sektor sektor padi tinggi. Artinya setiap peningkatan stimulus ekonomi akan mendorong peningkatan ekonomi secara keseluruhan yang tinggi pula. Implikasinya adalah pengadaan gabah/beras BULOG berdampak tinggi dalam mendorong pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan perdesaan.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik. 1999 (cetakan ke-2). Kerangka Teori dan Analisis Tabel

Input-Output, BPS: Jakarta

Bulmer-Thomas, V. 1982. Input-Output Analysis in Developing Countries: Sources, Methods and Applications. John Wiley & Sons Ltd, New York.

Fahriyah, H.Siregar, R.Oktaviani. 2012. Peranan Industri Gula dalam Perekonomian Wilayah: Analisa Input-Output Kabupaten Pasuruan. Dalam Ekonomi Gula, penyunting B.Krisnamurthi, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Miller, R.E. and P. D. Blair. 1985. Input-Output Analysis: Foundations and Extentions. Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

Mear, L. A 1981. The New Rice Economy of Indonesia, Gadjah Mada Univ. Press: Yogyakarta.

Miernyk, W. H. 1965. The Elements of Input-Output Analysis. Random House, New York.

Pearson.S, W.Falcon, P.Heytens,E.Monke, R.Naylor (1991), Rice Policy in

Indonesia, Cornell University Press: Ithaca

Sawit, MH. 2014, “Kinerja Swasembada Beras selama 5 Dekade Terakhir:

Agenda untuk Pemerintahan Baru”, dalam buku Arah dan Tantangan

Baru Pembangunan Pertanian 2014-2019 (Bab I), IAARD Press

Sawit, M.H dan S.Friyatno. 2018, “ Seberapa Kokoh Keterkaitan antar-Industri

Penggilingan Padi: Analisa Tabel Input-Output”, makalah disampaikan

pada seminar nasional UNS di Surakarta, tgl 21 Nopember 2018 (telah terbit dalam prosiding seminar di UNS).

Syafa’at, N. 2002, Padi dan Beras sebagai Industri Kunci Pembangunan Perdesaan: Analisa Keterkaitan antar-industri, laporan buat BULOG: Jakarta

Schultz, S. 1977, “Approaches to Indentifying Key Sector Empirically by Means of Input-Output Analysis”, Journal of Development Studies, 14: 77-96

Terosa, C., K. Demura and A. Ito. 2000. An Input-Output Analysis of the Production Generation and Adjusment Mechanisms of Agriculture Through Time: The Case of Japan, Korea, Taiwan, and the Philippines. In Bustanul A. and H. S. Dillon (eds.). Asian Agriculture Facing The 21st Century. Asian Society of Agricultural Economists, Jakarta.