Kajian Sistem Tanam Jajar Legowo Untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Sawah Di Sulawesi Tenggara
Main Article Content
Abstract
Pemanfaatan teknologi berpeluang untuk menjadi daya ungkit utama peningkatan produksi dan produktivitas. Seiring dengan perkembangan teknologi maka Badan Litbang Pertanian menghasilkan teknologi dengan sistem tanam jajar legowo. Sistem ini diyakini dapat meningkatkan produksi 1-1,5 t/ha dari sistem tegel. Hal ini disebabkan karena populasi tanaman dapat ditingkatkan sampai 30%. Hasil kajian Badan Litbang Pertanian dihasilkan dengan sistem jajar legowo super produktifitas dapat mencapai 8-9 t/ha GKP. Seiring dengan kemajuan teknologi maka Badan Litbang Pertanian pada tahun 2016 mengembangkan Inovasi Teknologi Jajar Legowo Super. Kajian ini telah dilaksanakan di Desa Lambangi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe dengan luasan lahan 4 hektar yang terdiri dari VUB Inpari 30 seluas 2 hektar dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1 dan VUB Inpari 15 seluas 2 hektar dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1. Hasil kajian menunjukan bahwa tingkat produktivitas vub inpari 30 dan inpari 15 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lokal mekongga. Sistem jajar legowo menunjukan mampu meningkatkan produksi padi bila dibandingkan dengan sistem non jajar legowo sebesar 16,44%. Sistem tanam benih langsung mampu meningkatkan pendapatan petani sebesar 37,82% melalui pengurangan biaya produksi.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Arfah, S.Y.C., Rauf, R.A., dan Sulaeman. 2013. Analisis komparatif pendapatan petani padi sawah sistem tabela dan sistem tapin. Jurnal Agrotekbis, 1 (3): 244-249.
Arifin, Z., I. Sumono, & L.I. Mangestuti. 2000. Keragaan dan Analisis Sistem Usahatani Berbasis Padi (SUTPA) di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Buletin Teknologi dan Informasi Pertanian 3: 59 - 67. BPTP Karangploso.
Badan Litbang Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 40 Hal.
Bachrie, S. 2005. Keragaan dan Pengembangan Sistem Tanam Legowo-2 pada padi sawah di Kecamatan banyuresmi, Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 8(1): 29-38.
Dawe, D. 2014. Rice Self Suffeciency: A question of Geography. Rice today. 13(1): 20-21.
Erythrina.2001. Teknologi Tanam Legowo 4;1 pada padi sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. 14 Hlm
Erythrina and Z. Zaini. 2013. Indonesia rice check procedure. An approach for accelerating the adoption of ICM. Palawija. 30(1): 6-8.
Erythrina dan Zaini, Z. 2014. Budidaya padi sawah sistem tanam jajar legowo: tinjauan metodologi untuk mendapatkan hasil optimal. Jurnal Litbang Pertanian, 33 (2): 79-86.
Ferdinan & Harmailis. 2007. Aplikasi sistem intensifikasi padi (SRI) untuk efisiensi penggunaan air dan meningkatkan produksi padi sawah. Jurnal penelitian Lumbung Universitas Andalas. 6(2):838-845.
Hafizah, D. 2015. Analisis usahatani padi sawah dengan menggunakan sistem legowo di Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Galung Tropika, 4 (2): 89-95.
Misrawati, Ishak Manti, Artuti, dan Hidayatullah. 2000. Peningkatan Produksi Padi Sawah melalui Teknologi Sistem Tanam Legowo. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Bengkulu
Matitaputty, P.R., M.P. Sirappa, A.N. Susanto, A.J. Rieuwpassa, M.J. Titahena, E. D. Waas, I. Hidayah, & Ardin. 2005. Gelar Teknologi Sistem Usahatani Terpadu Pada Lahan Sawah Irigasi di Dataran Waeapo Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. BPTP Maluku bekerjasama Badan Litbang Pertanian.
Makarim, A.K dan Ikhwani. 2012. Teknik ubinan: Pendugaan produktivitas padi menurut jarak tanam. Puslitbang Tanaman Pangan. 44 hlm
Mondal, M.M.A. and A.B. Putch. 2013. Optimizing plant spicing for modern rice varieties. International Journal of Agriculture and Biology. 15: 157-158
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nakano, H., I. Hattori and S. Morita. 2014. Yield and Nutritive value response to row spacing and forage rice. Grasland Sci. 60 (1): 55-62.
Siregar, W.A., Murdy, S., dan Saputra, A. 2015. Komparasi petani padi sawah sistem tapin dan tabela di Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis, 18 (2): 1-10
Susanta, I.W.E., Antara, M. dan Effendi. 2016. Analisis pendapatan usahatani padi sawah dengan metode tanam benih langsungdi Desa Astina Kecamatan Torue Kabuoaten Parigi Moutong. Jurnal Agrotekbis, 4 (1): 113-120
Sirappa, M.P. 2011. Kajian perbaikan teknologi budidaya padi melalui penggunaan varietas unggul dan sistem tanam jajar legowo dalam meningkatkan produktivitas padi mendukung swasembada pangan. Jurnal Budidaya Pertanian, 7 (2): 79-86.
Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto, B.S. Effendi, I.N. Widiarta, A. Setyono, S.D. Indrasari, O.S. Lesmana, & H. Sembiring. 2007. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
Suryana, A. 2005. Kebijakan Penelitian dan Kesiapan Inovasi Teknologi Padi dalam Mendukung Kemandirian Pangan. Hal. 25-37. Dalam Inovasi Teknologi Padi Menuju Swasembada Beras Berkelanjutan.
Susanto, A.N., M.P. Sirappa, J. Tolla, M. Nurdin, I. Hidayah, Ardin, & J. Ufi. 2005. Pengkajian Model Usahatani Terpadu pada Lahan Sawah Irigasi di Provinsi Maluku. Laporan Akhir BPTP Maluku.
Simatupang, P dan B. Irawan. 2011. Pengendalian konversi lahan pertanian: Tinjauan ulang kebijakan lahan pertanian. Prosiding seminar nasional multifungsi dan konversi lahan pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. 67hlm
Zaini, Z. 2014. Evaluasi teknologi pemupukan spesifik lokasi (PHSL) dan system tanam legowo 4:1 dalam pola tanam padi-padi. Laporan hasil penelitian. Puslibangtan. Bogor. 78 hlm.