Efektivitas dan Neraca Hara Pupuk SNL dan SNP dalam Tanah Padi untuk Sawah (Oryza sativa L.) pada Inceptisol Karawang (Effectiveness and Nutrient Balance ofSNL and SNP Fertilizers in the Soilfor Paddy Rice (Oryza sativa L.) at Inceptisol of Karawang)

Main Article Content

Dedi Nursyamsi

Abstract

Pemupukan merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi padi nasional. Pupuk SNL dan SNP yang masing-masing berbentuk cair dan bubuk serta diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke tubuh tanaman dan permukaan tanah berpotensi meningkatkan produksi padi sawah. Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari efektivitas dan neraca hara pupuk SNL dan SNP dalam tanah untuk padi sawah (Oryza sativaL.) telah dilaksanakan di Tanah Inceptisol Karawang pada MH 2007/2008. Dua unit percobaan lapang (percobaan SNL dan SNP) menggunakan rancangan faktorial (dua faktor) dalam rancangan acak kelompok, 3 ulangan, dan padi variets Ciherang. Faktor pertama adalah 0, SNL 5 L/ha, dan SNL 5 L/ha +SNP 5kg/ha (unit pertama), serta 0dan SNP 5kg/ha (unit kedua). Faktor kedua adalah 0, NPK 25 persen, NPK 50 persen, dan NPK 100 persen berdasarkan uji tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk SNL dan SNP efektif meningkatkan hasil padi sawah jika pupuk NPK diberikan dengan dosis 100 persen dosis anjuran. Pemberian SNL 5 L/ha dan SNP 5 kg/ha pada pemupukan NPK 100 persen memberikan hasil gabah tertinggi (7,35 t/ha). Walaupun demikian pemberian kedua pupuk tersebut hanya menyumbang hara: 0,575 kg N, 0,292 kg P205, dan 0,276 kg Kpper hektar. Dengan demikian peningkatan hasil gabah tersebut sangat tergantung pada kontribusi ketersediaan hara N, P, dan K dalam tanah.

Fertilizer application is a must to increase national rice production. SNL and SNP fertilizers whichhave liquid and powder forms respectively and are usually aplied on plant and soil surface have potential to incrase rice production. Experiments aimed to study the effectiveness and nutrient balance of SNL and SNP fertilizersin soil for paddy rice (Oryza sativa L) was conducted at Inceptisols ofKarawang in WS 2007/2008. Two field experiments (SNL and SNP experimets) were arranged using factorial design in a Randomized Completely Block Design, three replications, and rice of Ciherang variety. The first factor was: 0, SNL 5 Uha, and SNL 5 Uha +SNP 5 kg/ha (first unit), as well as 0 and SNP 5 kg/ha (second unit), while the second factor was: 0, NPK 25percent, NPK 50percent, dan NPK 100 percent base on soil test. The results showed that combination ofSNL and SNP effectively increased yield ofpaddy rice when NPK fertilizer was given at a dose of100 percent recommendations. Use of SNL 5 Uha and SNP 5 kg/ ha combined with NPK fertilizersat 100 percent reccomendation gave the highest grain yield (7.35 t/ha). Nevertheless the use ofboth fertilzers only contributed nutrients of0.575 kg N, 0,292 kg P205, and 0,276 kg K20 perhectare. Thus the increase of grain yield was highly dependent on the contribution of nutrient availability ofN, P, and K from the soil.

Article Details

Section
Articles

References

Amisnaipa, A.D. Susila, R. Situmorang, D.W. Purnomo. 2009. Penentuan kebutuhan pupuk kalium untuk budidaya tomat menggunakan irigasi tetes dan mulsa polyethylene. Jurnal Agronomi Indonesia 37 (2): 115-122.

De Datta, S.K. 1981. Principles and practices of rice production.The International Rice Research

Institute, Los Banos. The Philippines.John Wiley &Sons618p.

De Datta, S.K., Buresh R.J. 1989. Integrated Nitrogen management in irrigated rice. Adv. Soil Sci. 10: 143-1108.

Havlin, J.L, J.D. Beaton, S.L. Tisdale, W.L. Nelson. 1999. So/7 Fertility and Fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. 6th Ed. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey. Pp. 497.

Indriyati, L.T., S. Sabiham, L.K. Darusman, R. Situmorang, Sudarsono, W.H. Sisworo. 2007. Transformasi nitrogen dalam tanah tergenang: Aplikasijerami padi dan kompos jerami padi serta

pengaruhnya terhadap serapan nitrogen dan aktivitas penambatan N2 di daerah perakaran tanaman padi. Jurnal Tanah dan Iklim 26: 63-71.

Machay, A.D., J.K. Syers, P.E.H. Gregg. 1984. Ability of chemical extraction procedure to assess the agronomic effectiveness of phosphate rock material. New Zealand Journal of Agriculture Research 27: 219-230.

Nursyamsi, D., L.R. Widowati, D. Setyorini, J. Sri Adiningsih. 2000. Pengaruh pengolahan tanah,

pengairan terputus, dan pemupukan terhadap produktivitas lahan sawah baru pada Inceptisol dan Ultisol Muarabeliti dan Tatakarya. Jurnal Tanah dan Iklim 18: 29-37.

Nursyamsi, D. 2010. Identification of Nutrient Deficiencies at Calcareous Soils for Maize. Journal of TropicalSoils 15 (3): 203-212.

Sarno. 2009. Pengaruh kombinasi NPK dan pupuk kandang terhadap sifat tanah dan pertumbuhan

serta produksi tanaman caisin. Jurnal Tanah Tropika 14 (3): 211-219.

Sudradjat, R., S. Avivi. 2005. Efek aplikasi Synechococus sp. Pada daun dan pupuk NPK terhadap parameter agronomis kedelai. Buletin Agronomi 33 (3): 17-23.

Sudriatna, D. 2006. Respon tanaman jagung terhadap pemberian bahan organik dan pupuk kalium pada tanah Ultisol dan Oxisol Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jurnal Wacana Pertanian V (1): 7-15.

Sukristiyonubowo, LA. Sipahutar, I. Achmad. 2009. Pengaruh pupuk NPK majemuk (6:16:7)

terhadap sifat kimia tanahThypic Epiaquands dan hasil ketimun. Jurnal Tanah Tropika 14 (3):

-238.

Warta Ekonomi, 9 Agustus 2006. Water Stimulating Feed: Pemicu. http:/www.wartaekonomi.com.

Widowati, L.R. 2009. Peranan pupuk organic terhadap efisiensi pemupukan dan tingkat kebutuhannya untuk tanaman sayuran pada tanah Inceptisol, Ciherang, Bogor. Jurnal Tanah

Tropika 14 (3): 221-228