Pengelolaan Tanaman Terpadu pada Padi Sawah yang Ramah Lingkungan (Integrated Crop Management in Rice Environmentally Friendly)

Main Article Content

Anicetus Wihardjaka
Dedi Nursyamsi

Abstract

Sistem usahatani ramah lingkungan diartikan sebagai usahatani untuk memperoleh produksi optimal tanpa merusak lingkungan baik secara fisik, biologis dan ekologis. Selain itu sistem ini juga harus menjamin keberlanjutan sistem produksi. Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada padi sawah yang bersifat ramah lingkungan diyakini dapat mengakomodasi teknologi untuk peningkatan produksi padi, sekaligus memelihara kelestarian lingkungan biofisik, serta menjaga keberlanjutan sistem produksi padi sawah.Penerapan teknologi mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di lahan sawah selain dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi padi, juga dapat mereduksi emisi GRK secara signifikan.Dengan demikian maka untuk menjamin peningkatan produksi padi, sekaligus memelihara kelestarian lingkungan lahan sawah serta menjaga keberlanjutan sistem produksi padi, maka teknologi mitigasi emisi GRK di lahan sawah perlu ditambahkan dalam paket PTT.

Environmentally friendly farming system is defined as afarmto obtain an optimal production without physically, biologically andecologically damaging the environment. In additionthis system should also ensure the sustain ability of production systems. Integrated crop management (ICM) aproachin paddy ricefield is believed tobe able to accommodate environmentally friendly technologies which increaserice production, maintain sustainability of biophysical environment, as well asmaintain sustainability of rice production systems. Application of GlassHome Gas (GHG) emissions mitigation technologies in paddy rice field do not only maintainand increaserice production, but also reduce GHG missions significantly. Thus,toguarantee an increase inrice production, sustainability of bio physical environment, and sustainability of rice production systems, the GHG emission mitigation technology inpaddyrice fields should be addedin the ICM package. 

 

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Anicetus Wihardjaka

Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Pati.

Dedi Nursyamsi

Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 

References

Badan Litbang Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Badan Litbang Pertanian.

Jakarta. 40p. Boer, R. 2003. Masalah Gas Rumah Kaca: Hubungannya dengan Lingkungan Pertanian. Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Produk Pertanian. Puslitbang Tanah dan Agroklimat. Bogor. p. 1 - 20.

Mulyadi, Prayitno, I.J. Sasa, dan S. Partohardjono. 1999b. Pola Emisi Gas N20 pada Perlakuan Pupuk N Lambat Urai di Lahan Sawah. Risalah

Seminar Hasil Penelitian Emisi GRK dan Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah.

Puslitbangtan. Bogor. p. 20 - 26.Mulyadi, Prihasto Setyanto, I.J. Sasa, dan S. Partohardjono. 2001. Pengaruh Intermitten Drainage dan Cara Tanam Padi terhadap Emisi Gas N2O di Lahan Sawah. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Puslitbangtan. Bogor. p. 46 - 53.

Neue, H.U. and PA. Roger. 1993. Rice Agriculture: Factors Controlling Emission. In : M.A.K. Khalil and M. Shearer (eds). Global Atmospheric Methane. NATO ASI/ARW Series.

Puslittan. 2000. Sumbangsih Teknologi Tanaman Pangan. Makalah disampaikan pada Expose Inovasi Teknologi Tanaman Pangan Tanggal 16 November 2000. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. 36p.

Setyanto, P., and R. Abubakar. 2006. Evaluation of Methane Emission and Potential Mitigation from Flooded Rice Field. Jurnal Litbang Pertanian 25(4) : 139-148.

Setyanto, P., Suharsih, A. Wihardjaka, dan A.K. Makarim. 1999. Pengaruh Pemberian Pupuk Anorganikterhadap Emisi Gas Metan pada Lahan Sawah. Risalah Seminar Hasil Penelitian Emisi Gas RumahKaca dan Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Puslitbangtan. Bogor. p.36-43.

Soemamo. 2000. Konsep usaha tani lestari dan ramah lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Pusat Litbang Tanaman Pangan. Bogor. p. 1-3.

Suharsih, P. Setyanto, dan A.K. Makarim. 1999. Emisi Gas Metan dari Lahan Sawah Akibat Pengaturan Air Tanaman Padi. Risalah Seminar Hasil Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Puslitbangtan. Bogor. p. 54-61.

Suharsih, P. Setyanto,A.K. Makarim. 2001. Pengaruh Pengelolaan Air terhadap Emisi Gas CH4 pada Lahan SawahdiJakenan, Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Puslitbangtan. Bogor. p 61-66.

Suharsih, T. Soepiawati, dan A.K. Makarim. 2002. Pengaruh Cara Pengolahan Tanah dan Pengaturan Air terhadap Emisi Gas Metan pada

Lahan Sawah Irigasi. Prosiding Seminar Nasional Sistem Produksi Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Puslitbangtan. Bogor. p. 59-64.

Suharsih, P. Setyanto, dan T. Sopiawati. 2000. Pengaruh penggunaan pupuk N lambat urai terhadap emisi gas N2O pada lahan sawah tadah

hujan. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Puslitbangtan. Bogor. p. 67 - 72.

Wihardjaka, A., P. Setyanto, dan A.K. Makarim. 1999a. Pengaruh Penggunaan Bahan Organik terhadap Hasil Padi dan Emisi Gas Metan pada Lahan Sawah. Risalah Seminar Hasil Penelitian Emisi

Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah.Puslitbangtan. Bogor. p. 44-53.

Wihardjaka, A., P. Setyanto, A.K. Makarim. 1999b. Pengaruh Beberapa Varietas Padi terhadap Emisi Gas Metan pada Lahan Sawah. Risalah Seminar Hasil Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Puslitbangtan. Bogor. p. 62-71.