Keunggulan Jagung QPM (Quality Protein Maize) dan Potensi Pemanfaatannya dalam Meningkatkan Status Gizi (The Advantage of Quality Protein Maize and The Potent of Its Utilization In Improving Nutritional Status)

Main Article Content

Sri Widowati

Abstract

Jagung merupakan sumber karbohidrat dan sekaligus sumber protein, terutama bagi masyarakat yang pangan pokoknya berbasis jagung. Kandungan protein jagung cukup tinggi yaitu 8-11 persen, namun kualitas protein jagung pada umumnya (32 persen) jauh di bawah kualitas protein beras (79 persen). Hal ini disebabkan karena protein jagung kekurangan dua asam amino esensial, yaitu lisin dan triptofan. Keberhasilan perakitan varietas jagung tipe baru, yaitu QPM(Quality Protein Maize) memberi harapan bagi masyarakat bahwa jagung dapat digunakan sebagai pangan pokokyang setara kualitas gizinya dengan beras, bahkan kualitas protein jagung QPM (82 persen) lebih bagus. Jagung kompositQPM varietas Srikandi kuning-1 dan Srikandi putih-1 masing-masing memiliki kandungan lisin 0,580 persen dan 0,468 persen dan triptofan 0,114 persen dan 0,102 persen dua kali lebih besar bila dibandingkan denganjagung hibrida varietas Bima-1 (lisin 0,291 persen dan tritofan 0,058 persen). Selain sebagai pangan pokok, Jagung QPM juga dapat diolah menjadi produk pangan sebagaimana jagung biasa, antara lain menjadi tepung, pati, susu jagung, jagung sosoh pratanak cepat masak, tepung instan, serta aneka kudapan berbasisjagung utuh maupun tepungjagung. Berdasarkan kualitas gizi dan sifat fungsionalnya, menu makan berbasis jagung QPM dapat meningkatkan status gizi masyarakat.

Maize isthe main source of carbohydrates and protein, especiallyfor people whose staple food is this cereal. Protein content of maizeis relatively high i.e. 8-11 percent. However, the quality of protein compared to casein (32 percent) is far below that of rice(79 percent) because of its deficiency in two essential amino acids, namelylysineandtryptophan. The success inbreeding a new typeof maize varieties, the QPM (Quality Protein Maize), has provided hope for people whose staple food is this cereal because its nutritional quality is comparable torice, and itis even better in many cases. For instance, the quality of protein QPM is 82 percent. Composite QPM Srikandi kuning-1 and Srikandi putih-1 varietiescontain lysine(0,580 percent and 0,468 percent) and tryptophan (0,114 percent andO, 102 percent), which are twice greater than hybridmaizeBima-1 variety (lysine of0,291 percentand trytophan of0,058 percent). Beside as staple food, QPM maize can also be processed similar to ordinary maize, such as flour, starch, maize-milk, quick cooking polished maize, instant flour, and variousmaize-based snacks. Due to its superior nutritional qualityandfunctional properties, QPM maize-based dietcan remarkably improve the nutritional status ofthe people.

 

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Sri Widowati

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Cimanggu

References

Afdi, E. 1989. Modifikasi Pati Jagung (Zea mays L). Tesis Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 79 hal.

Antarlina, S.S. dan J.S. Utomo. 1993. Kue Kering dari Bahan Tepung Campuran Jagung, Gude, dan Kedelai. Risalah seminar Hasil Penelitian Tanaman

Pangan. 1992. Balittan Malang. Azman, K.I. 2000. Kue Kering dari Tepung Komposit Terigu-Jagung dan Ubikayu. Sigma Vol III (2). April-Juni.

Bressani, R. 1988. Protein Complementation of Foods. In E. Karmas & R.S. Harris, eds. Nutritional Evaluation of Food Processing, 3rd ed., p. 627-657. NewYork, Van Nostrand Reinhold Company.

Brown, W.L., Bressani, R., Glover, D.V., Hallauer, A.R., Johsnon, VA, Qualset, CO., dan Vietmeyer, N.D. 1988. Quality Protein Maize. Report of an Ad Hoc Panel of The Advisory Committee on Technology Innovation Board on Science and Technology for International Development National Research Council. National Academy Press. Washington D.C.

Burge, R.M. dan Duensing, W.J. 1989. Processing dan Dietary Fiber Ingredient Applications of Com Bran. Cereal Foods World, 34: 535-538.

FAO. 1992. Maizein Human Nutrion. FAO Corporate Document Repository, http://www.fao.org/docrep/T0395E/T03S5E00.htm [diakses Juli 2005]

Lue,S. F Hsich and H.E. Huff. 1994. Modelling of Twins crew Extrusion of Corn Meal and Sugar Beet Fibre Mixtures. J. Food Eng. 21:263-289.

Muhandri, T. 2012. Karakteristik Reologi Mi Jagung dengan Proses Ekstrusi Pemasak-Pencetak. Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana,

Institut Pertanian Bogor.

Patterson, J.I., Brown, R.R., Linkswiler, H. & Harper, A.E. 1980. Excretion of Tryptophanniacin Metabolites by Young Men: Effects of Tryptophan, Leucine and Vitamin B6 intakes. Am. J. Clin. Nutr, 33:2157-2167.

Richana, N, dan B.A.S,Santosa.2008. Teknologi Pengolahan Pangan Lokal dari Jagung. Dalam Wisnu Broto dan S. Prabawati (Eds). Buku

Teknologi Pengolahan untukPenganeka ragaman Konsumsi Pangan. Hal 7-20. ISBN : 978-979- 1116-14-5.

Santosa, BAS, Sudaryono dan S. Widowati. 2005. Evaluasi Teknologi Tepung Instan dari Jagung Brondong dan Mutunya. J. Pascapanen. Vol 2(2):66-75.

Suarni. 2005. Teknologi Pembuatan Kue Kering (Cookies) Berserat Tinggi dengan Penambahan Bekatul Jagung. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. hal. 521-526.

Suharyono, S.U.,Nurdin, R.W. Ariefdan Murhadi. 2005. Protein Quality of Indonesian Common Maize does not less Superior to Quality Protein Maize. Makalah pada 9th ASEAN Food Conference. Jakarta 8-10 Agustus 2005.

Vasal, S.K. 2001. High Quality Protein Corn. In Specialty Corns (Second edition). Hallauer, A.R. (ed.). CRC Press. Florida.

Wardlaw, G.M. 1999. Protein. In Perspectives in Nutrition. The Mcgraw-Hill. San Francisco. Companies.

Widowati, S., B.A.S Santosa, dan Suarni. Mutu Gizi dan Sifat Fungsional Jagung. 2005. Prosiding Seminar Nasional Jagung: 343-350. Balitserealia, Badan Litbang Pertanian.

Widowati, S., B.A.S Santosa, dan A. Budiyanto. 2008. Karakterisasi Mutu dan Indeks Glikemik Beras Beramilosa Rendah dan Tinggi. Prosiding Seminar Apresiasi Hasil Penelitian PadiMenunjang P2BN. Hal 759-774. BB Padi.

Yasin H.G. dan M. Aqil.2011. Inovasi Jagung Penanggulangan Gizi Buruk. SinarTani. Edisi 26 Januari - 1 Pebruari 2011 No.3390 Tahun XLI. Badan Litbang Pertanian.