Etnobotani Tacca leontopetaloides (L.) O.Kuntze Sebagai Bahan Pangan di Pulau Madura dan Sekitarnya, Jawa Timur (Ethnobotany of Tacca leontopetaloides (L.) O. Kuntze as Food Material in Madura Island and Its Surrounding Areas, East Java)
Main Article Content
Abstract
Ketergantungan masyarakat terhadap beras sebagai bahan pokok yangsangat tinggi menyebabkan swasembada pangan akhir-akhir ini sulit dicapai. Oleh karenanya upaya diversifikasi bahan pangan perlu terus digalakkan. Tacca leontopetaloides (L) O. K. dipilih sebagai salah satu jenistanaman untuk penelitian diversifikasi bahan pangan pokok. Penelitian etnobotani tumbuhan Tacca leontopetaloides dilakukan di Pulau Madura dan sekitarnya dengan metode wawancara open-ended, observasi di lapangan, dan purposive sampling. Tumbuhan Tacca leontopetaloides ternyata masih belum banyak dikenal oleh masyarakat di Jawa Timur, demikian juga pemanfaatannya. Tumbuhan ini memiliki nama daerah yang berbeda di setiap lokasi penelitian, seperti di Madura dikenal dengan "Lorkong" dan "Oto'o", sedang di Jawa dikenal dengan "Kecondang". Masyarakat Sumenep telah memanfaatkan umbinya untuk pati atau tepung melalui proses tertentu. Pati tersebut digunakan sebagai bahan dasar untuk produk kudapan atau snack, misalnya: bubur, kue "Serpot", sebagai pengganti tepung terigu. Daunnya juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Di lokasi penelitian, jenis Tacca ini pada umumnya masih banyak tumbuh liar, namun di desa Langsar, Saronggi tumbuhan ini sudah dibudidayakan. kata
Lately, the highly dependence ofthe community on rice as staple food has caused difficulty in achieving food self-sufficiency. Therefore, diversificationof foodstuffsshould be encouraged. Taccaleontopetaloides(L.) O.Kuntzeis selectedas one ofthe species forfooddiversificationresearch. Ethno botanical study of Tacca leontopetaloides in this research is conducted in Madura Island and itssurrounding areas using open-ended interview methods, field observations and purposive sampling. Taccaleontopetaloides is still neither muchknown nor utilized by the local people in EastJava. The planthasdifferentlocal names in each region, such as "Lorkong" and "Oto'o" in Madura, and "Kecondang" in Java. In Sumenepdistrict, local people use tuber of the species to extract the starch using a certain process. The starch is utilized as a substitute for wheat flour, and widely usedas an ingredient for snacks, for example: porridge, cakes "Serpot". The leavesare alsousedaslivestock feed. In the research locations, the species is commonly grown in wild, but inthe Langsar village, Saronggi, this planth as been well cultivated.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Anonim. 2010. Kabupaten Sumenep dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep. 212 hal.
Anonim. 2010. Kabupaten Bangkalan dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangkalan. 229 hal.
Backer, C.A. & Bakhuizen van den Brink Jr. 1968. Flora ofJava III. Wolter-Noordhoff N.V.- Groningen - The Netherlands Drenth, E. 1972. ARevisian ofthe FamilyTaccaceae. Blumea XX, 2:375-387
Gafar, S. 2010. Diversifikasi Pangan Berbasis Tepung:Belajar dari Pengelolaan KebijakanTerigu. Majalah Pangan, 12 April 2010.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.
Jukema and Paisooksantivatana. 1996. Tacca leontopetaloides. In: M. Flach and F. Rumawas (Eds.). Plants yielding non-seed carbohydrates.
PROSEANo. 9. Bogor Indonesia.
Krauss, Beatrice H. 1979. Native Plants Used As Medicine in Hawaii.
Lemmens, R.H.M.J. 2003. Tacca J.R. Forster & J.G. Forster. In: R.H.M.J. Lemmens & N. Bunyapraphatsara (Eds.). Medicinal and poisonous plants 3. PROSEANo.12 (3). Backhuys Publishers, Leiden.
Wikipedia. 2010. Tacca leontopetaloides. http://www.tititudorancea.com/z/[Diakses 18- 2-2011]