Kombinasi Varietas Kentang Generasi Satu (Gi) dengan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) Combination of Basic Seed of Potato With Planting Scale on Growth and Production of Potato (Solanum tuberosum L.)
Main Article Content
Abstract
Bibitkentang generasi satu (Gi) atau basic seedBmerupakan keturunan dari umbi yang dihasilkan oleh mother planet atau generasi nol (Go). Bibit generasi satu (Gi) mempunyai keunggulan, yaitu bebas dari hama dan penyakit. Penggunaan bibit yang bebas hama dan penyakit, pengaturan jarak tanam dan pemilihan varietas merupakan tiga faktor yang menentukan keberhasilan produksi dalam budidaya kentang. Tujuan percobaan adalah untuk mendapatkan jarak tanam yang sesuai pada tiga varietas kentang. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan menggunakan dua faktor yaitu faktor pertama varietas dan faktor kedua jarak tanam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Varietas Desiree pada jarak tanam 10 cm x20 cm dan 20 cm x20 cm menghasilkan jumlah daun tertinggi. Verietas Desiree pada jarak tanam 20 cm x 20 cm menghasilkan jumlah umbi gradeA(2-10 g) terbanyak. Varietas Atlantik dan varietas Desiree menghasilkan tinggi tanaman tertinggi. Varietas Desiree menghasilakn jumlah umbi per tanaman dan per petak, serta berat umbi segar pertanaman tertinggi. Jarak tanam 10cm x 20 cm menghasilkan jumlah umbi per petak, dan berat umbi segar perpetak tertinggi. Jarak tanam 20cm x20cm menghasilkan berat umbi segar pertanaman tertinggi. Varietas Desiree memiliki pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang lebih baik dibandingkan dengan varietas Atlantik dan varietas Granola.
The basic seedofpotato (Gi) isa variety ofpotato produced by the mother planet or the zero generation (GO). The advantage ofthis basic seed or the first generation seed (Gi) is its disease-resistance. The use of disease-resistance seed, arrangement of planting distance andchoice varieties are the three factors that determine the success of potato production. The aim of this research is to obtain suitable planting distance on three different varieties ofpotatoes namely Desiree, Atlantic and Granola. The experiment applies Random Sampling Groups (RSG) factors using two factors namely: variety as the first factor and planting scale as the second factor. The result shows that Desiree variety atplanting distances of 10cmx 20 cmand 20 cmx 20 cmproduces the highest number of leaves whereas the Desiree variety at planting scale of20cm x 20cm produces the highest number oftubers (2-10 g). Both Atlantic variety ofpotatoes and Desiree variety produced the highest height ofplants. Desiree variety produces the highest grade and number oftubers on each plant and slot. Planting scale of 10 cm x 20 cm results in the highest production of the number and grade offresh tubers on each slot. Meanwhile, planting scale of20 cm x 20 cm produces the highest grade offresh tuber per plant. However, Desiree variety has better production and growth compared to those ofAtlantic and Granola varieties,
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Adisarwanto T, Suhartina dan Soegiyatni. 2000. Respon Kedelai Terhadap Beberapa Tingkat Naungan. Edisi Khusus Balitkabi. No. 16:12-21. Malang.
Anonymous. 2012. International Potato Center. http://en.wikipedia.org/wiki/ International Potato_Center (Diakses 12 Juli 2012).
Baswarsiati T, Purbiati E. Karolina, L Moenirdan R.D. Inriana. 2001. Uji Adaptasi Calon Varietas Unggul Bawang Merah. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian atau Pengkajian teknologi Pertanian Mendukung ketahan pangan Berwawasan Agribisnis. p 387-388.
Irfan dan Nurhadi. 2010. Bibit/Benih Kentang Gi, G2, G3 &G4 Bersertifikat. http://centralagro. indonetwork.co.id/134947/bibit-benih-kentang-g1-g2-g3-g4-bersertifikat.htm (Diakses 13 Juni 2012)
Fatullah D dan A. A. Asandhi. 1992. Jarak Tanam dan Pemupukan N pada Tanaman Kentang Dataran Medium. Bui. Penel. Hort. XXI 11(1): 117-123.
Karyadi, A.K. 1990, Pertumbuhan Shoot Tip Kentang Varietas pada Media Buatan. Buletin Penelitian Hortikultura XIX (2):37-42.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Cetakan I PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Lehar L. 2012. Pengujian Pupuk Organik dan Agen Hayati {Trichoderma sp) terhadap Pertumbuhan Kentang. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Vol12(2)Mei: 115-124
Purnomo, K. 2005, Tanggapan Varietas Tanaman Jagung Terhadap Iradiasi Rendah. Agrosasins 7 (1): 86-93
Salisbury, B.F. dan Cleon. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.pp. 343.
Sastrosupadi A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius Yogyakarta.
Sitompul, S.M. 2002. Radiasi Dalam Sistem Agroforestri. Dalam Wanulcas. Model Simulasi UntukSistem Agroforestri. ICRAF. 79-102.
Sitompul, S.M. dan Guritno B. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. pp 376.
Sutapradja H., 2008. Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola Untuk Bibit J. Hort. Vol18. (2 ) Oktober :155-159.
Tanra.S.P.,2010. Formulasi Strategi Program Perbenihan Kentang Bersertifikat PropinsiJawa Barat. http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?
mod = browse&op = read&id = mbipb-12312421421421412 sukmapahla-457 [Diakses 13 Juni 2012].
Ummah, K. 2010. Produksi Bibit Kentang (Solanum tuberosum. L) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung-Jawa Barat. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. IPB
Warjito dan Abidin. 1989. Pengaruh Stek Batang Berasal dari Tanaman Indukyang Berbeda Umur di Lapangan dan Jarak Tanam Terhadap Hasil dan Pertumbuhan Kentang. Bui. Penel. Hort.19 (2). 25-32.
Wardiyati T 2003. Teknologi Pembibitan Kentang. Fakultas Pertanian Unibraw. Malang.pp 125.