Analisis Teknik Budidaya Bawang Merah Pada Off Season di Kabupaten Sorong
Main Article Content
Abstract
Pemilihan varietas yang tepat, penggunaan jarak tanam, dan pemberian pupuk serta faktor iklim sangat menentukan keberhasilan usahatani bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi jarak tanam dan dosis pupuk yang memberikan hasil terbaik dalam budidaya bawang merah di Desa Klaigit Sub Distrik Aimas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober tahun 2017, menggunakan varietas Bima Brebes dengan 2 kombinasi perlakuan (jarak tanam dan dosis pemupukan). Jarak tanam yang digunakan adalah 20x20 cm, 20x15 cm, dan 15x15 cm. Dosis pemupukan yang digunakan adalah pupuk rekomendasi (NPK 500 kg/ha), pupuk rekomendasi + pupuk kandang 10 ton/ha; pupuk rekomendasi + pupuk kandang 15 ton/ha; dan pupuk kandang (10 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik bawang merah dengan kondisi agroekosistem yang ada di Desa Klaigit, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, jarak tanam ideal digunakan adalah 15 x 15 cm dengan dosis pupuk disarankan hanya menggunakan pupuk kandang saja. Dapat juga dengan menggunakan kombinasi jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan dosis pupuk NPK 500 kg/ha dan pupuk kandang 10 ton/ha atau hanya dengan menggunakan pupuk kandang saja.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Adijaya, I.N. 2010. Respon bawang merah terhadap pemupukan organik di lahan kering. Widyariset 3 (3): 87–91.
Ali, M., N. Khan, A. Khan, R. Ullah, A. Naeem, M.W. Khan, K. Khan, S. Farooq, and K. Rauf. 2018. Organic manures effect on the bulb production of onion cultivars under semiarid condition. Pure and Applied Biology 7 (3): 1161–70.
Arisha, H. M. E., Gad, A. A., & Younes, S. E. 2003. Response of some pepper cultivar to organic and mineral nitrogen fertilizer under sandy soil conditions. Zagazig J. Agric. Res., 30, 1875-99. In Mardiana, A. 2011. Karakteristik Pelet Kompos Berbasis Kotoran Kambing Hasil Biofiltrasi Sebagai Pupuk. Skripsi. Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Kimia Universitas Indonesia. Depok.
Basundari, F.R.A dan A.Y. Krisdianto. 2018. Uji Adaptasi varietas unggul baru bawang merah di dataran rendah, Manokwari - Papua Barat. In SEMNAS Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Pada Kawasan Pertanian, Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Baswarsiati, T. Sudaryono, K.B. Andri,dan S. Purnomo. 2015. Pengembangan Varietas Bawang Merah Potensial Dari Jawa Timur. Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat. 5 (4): 1–16.
Budianto, A., N. Sahiri, dan I.S. Madauna. 2015. Pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas Lembah Palu. Agrotekbis 3 (4): 440–47.
Darma, W. Anrya, A.D. Susila, dan D. Dinarti. 2015. Pertumbuhan dan hasil bawang merah asal umbi TSS varietas Tuk-Tuk pada ukuran dan jarak tanam yang berbeda. Agrovigor 2 (2337): 803–12.
Dirgantari, S., Halimursyadah, dan Syamsuddin. 2016. Respon pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium Ascalonicum L.) terhadap kombinasi dosis npk dan pupuk kandang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah 1 (1): 207–26.
Firmansyah, M.A., D. Musaddad, T. Liana, M.S. Mokhtar, dan M.P. Yufdi. 2014. Uji adaptasi bawang merah di lahan gambut pada saat musim hujan di Kalimantan Tengah (Adaptation test of shallots at peat land during the rainy season in Central Kalimantan). Jurnal Hortikultura 24 (2): 114–23.
Hartono, R., R. Wirosoedarmo, dan L.D. Susanawati. 2013. Pengaruh teknik dan dosis pemberian pupuk organik dari sludge bio-digester terhadap produksi tanaman jagung (Zea mays L.) varietas Bima. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan 1: 1–5.
Irfan, M. 2013. Respon bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap zat pengatur tumbuh dan unsur hara. Agroteknologi 3 (2): 35–40.
Lasmini, S Anjar, Z. Kusuma, M. Santoso, dan A.L. Abadi. 2015. Application of organic and inorganic fertilizer improving the quantity and quality of shallot yield on dry land. International Journal of Scientific & Technology Research 4 (4): 243–46.
Latarang, B., dan A. Syakur. 2006. Pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium Ascalonicum L.) pada berbagai dosis pupuk kandang. Agroland 13 (3): 265–69.
Lee, J. 2010. Effect of application methods of organic fertilizer on growth, soil chemical properties and microbial densities in organic bulb onion production. Scientia Horticulturae 124 (3): 299–305.
Michielse, B. Caroline., and M. Rep. 2009. Pathogen profile update: Fusarium oxysporum. Molecular Plant Pathology 10 (3): 311–24.
Moekasan, T.K., L. Prabaningrum, W. Setiawati, M. Prathama, dan A. Rayahu. 2016. Modul Pendampingan Pengembangan Kawasan Pengelolaan
Tanaman Terpadu Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Bogor. 67-82h.
Niedziela, C. E., S. H. Kim, P. V. Nelson,dan A.A. De Hertogh. 2008. Effects of N-P-K deficiency and temperature regime on the growth and development of Lilium longiflorum ‘Nellie White’ during bulb production under phytotron conditions. Scientia Horticulturae 116 (4): 430–36.
Nugrahini, T. 2013. Respon tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas Tuk Tuk terhadap pengaturan jarak tanam dan konsentrasi pupuk organik cair NASA.Ziraa’ah 36 (1): 60–65.
Nursyamsi, D. dan D. Setyorini. 2009. “Ketersediaan P Tanah-Tanah Netral Dan Alkalin.” Jurnal Tanah Dan Iklim 30: 25–36.
Ouda, B. dan A. Mahadeen. 2008. Effect of fertilizers on growth, yield, yield components, quality and certain nutrient contents in broccoli (Brassica oleracea). International Journal of Agriculture and Biology. 10 (January): 1560–853010.
Prakoso, E. Bramantya, S. Wiyatingsih dan H. Nirwanto. 2016. Uji ketahanan berbagai kultivar bawang merah (Allium ascalonicum) terhadap infeksi penyakit moler (Fusarium oxysporum f . sp . cepae ) Endurance Test on Different Cultivars Shallots (Allium Ascalonicum) against infectious. Plumula 5 (1): 10–20.
Provinsi Papua Barat dalam Angka 2018. 2018. Papua Barat.
Rif’an, M., BH Sunarminto, E Hanudin, dan S Notohadisuwarno. 2012. Pengaruh jenis asam organik dan cara asidulasi batuan fosfat alam terhadap ketersediaan P pada pengujian bahan pupuk N zeo fosfat. Jurnal Pembangunan Pedesaan 12 (2): 123–34.
Shaheen, A.M., F.A. Rizk, dan S.M. Singer. 2007. Growing onion plants without chemical fertilization. Research J. Agric. Bio. Sci 3 (2): 95–104.
Sharma, R.P., N. Datt, dan P.K. Sharma. 2003. Combined application of nitrogen, phosphorus, potassium and farmyard manure in onion (Allium cepa) under high hills, dry temperate conditions of north-western himalayas. Indian Journal of Agricultural Sciences 73 (April): 225–27.
Sumarni, N, dan A. Hidayat. 2005. Panduan Teknis PTT Budidaya Bawang Merah No.3. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Suwandi, GA Sopha, dan C Hermanto. 2016. Petunjuk Teknis (Juknis) Proliga Bawang Merah 40 t/Ha Asal TSS (=True Shallot Seed). Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Wiyatiningsih, S., A. Wibowo, and E. Triwahyu. 2009. Tanggapan tujuh kultivar bawang merah terhadap infeksi Fusarium oxysporum f. sp. cepae penyebab penyakit moler. Jurnal Pertanian MAPETA 12 (1): 7–13.
Yanuarti, A. Ridha, dan M.D. Afsari. 2016. Profil Komoditas Barang Kebutuhan Pokok Dan Barang Penting Komoditas Bawang Merah. Cetakan 2016. Kementerian Perdagangan RI. Jakarta.
Yoldas, F., S. Ceylan, N. Mordogan, dan B.C. Esetlili. 2011. Effect of organic and inorganic fertilizers on yield and mineral content of onion (Allium cepa L.). African Journal of Biotechnology 10 (September): 11488–92