Efektivitas dan Neraca Hara Pupuk SNL dan SNP untuk Jagung pada Tanah Inceptisol di Bogor

Main Article Content

Dedi Nursyamsi

Abstract

Percobaan lapang yang bertujuan untuk mempelajari efektivitas dan kontribusi hara pupuk SNL dan SNP terhadap tanaman jagung telah dilaksanakan pada tanah Inceptisol,
di Bogor pada MK 2008. Percobaan terdiri dari 2 unit, yaitu unit SNL dan SNP dengan menggunakan tanaman indikator jagung hibrida varietas pioneer 21 (P21). Perlakuan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi dari 2 faktor, yaitu faktor pertama takaran pupuk NPK : 0, 25, 50, dan 100 persen dosis anjuran berdasarkan uji tanah, sedangkan faktor kedua adalah pupuk SNL : 0 dan 10 l/ha (unit I) dan SNP 0 dan 10 kg/ha (unit II). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian SNL dan SNP tidak efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung apabila dosis NPK < 100 persen dosis anjuran. Pupuk SNL efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung jika pupuk NPK diberikan dengan dosis 100 persen dosis anjuran. Pemberian 10 l/ha SNL pada pemupukan NPK 100 persen memberikan hasil biji dan keuntungan bersih tertinggi, yakni masing-masing 8,80 t/ha dan Rp. 6.155.000,-/ha/musim. Walaupun demikian pemberian SNL hanya menyumbang hara : 0,002 kg N; 0,003 kg P2O5; dan 0,002 kg K2O per hektar. Dengan demikian peningkatan hasil biji tersebut sangat tergantung pada kontribusi ketersediaan hara N, P, dan K dalam tanah.

Field experiments aimed to study the effectiveness and nutrients contribution of SNL and SNP on maize growth were conducted at Inceptisol, in Bogor at DS 2008. The experiment consisted of 2 units, i.e. SNL and SNP, and used pioneer 21 variety of maize as plant indicator. The experiments used Randomize Complete Block Design with 8 treatments and 3 replicates. The treatments were combination of 2 factors. The first factor was rate of NPK application, i.e.: 0, 25, 50, and 100 percent of reccomendation doses based on soil analyses and the second one was the application of SNL i.e. 0 and 10 l/ha (unit I) or SNP i.e. 0 and 10 kg/ha (unit II). The results showed that application of SNL and SNP were not effective in increasing maize growth unless NPK doses > 100 percent of reccomendation doses. Application of 10 l/ha of SNL combined with 100 percent doses of NPK was effective in increasing maize growth and gave the highest grain yield (8.80 t/ha) as well as net profit (Rp. 6.155.000,-/ha/season). Nutrients contribution from the fertilizer, however, were only 0.002 kg N, 0.003 kg P2O5, and 0.002 kg K2O per hectare. Thus, increase of the yield was depending on contribution of N, P, and K availabilities from the soils.

 

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Dedi Nursyamsi

Indonesian Agricultural Environment Research Institute (IAERI)

References

Anonim. 2007. Nutrient removal rate for maize. http:/www.pioneer.co.nz

Departemen Pertanian. 2003. Keputusan Menteri Pertanian No. 09/Kpts/TP.260/1/2003 tentang Persyaratan dan Tatacara Pendaftaran Pupuk Anorganik. Departemen Pertanian, Jakarta.

Departemen Pertanian. 2006. Keputusan Menteri Pertanian No. 02/Pert/HK.060/2/2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah. Departemen Pertanian, Jakarta.

Dierolf, T., T. Fairhurst, dan Ernst Mutert. 2001. Soil Fertility Kit. A toolkit for acid, upland soil fertility management in Souteast Asia. Potash and Phosphate Institute (PPI).

Havlin, J.L., J.D. Beaton, S.L. Tisdale, dan W.L. Nelson. 1999. Soil Fertility and Fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. 6th Ed. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey. Pp. 497.

Heckman, J.R., J.T. Sims, D.B. Beegle, F.J. Coale, S.J. Herbert, T.W. Bruulsema, dan W.J. Bamka. 2003. Agronomy Journal 95: 587-591.

Karama, A.S., Sri Adiningsih, dan D. Nursyamsi.1996. Peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui pertanian organik. Makalah dipresentasekan pada Seminar Nasional Penerapan Teknologi Pertanian Organik. Universitas Siliwangi Tasikmalaya, 15 Mei 1996 (Tidak dipublikasikan).

Lembaga Penelitian Tanah. 1966. Peta Tanah Tinjau Propinsi Jawa Barat, Skala 1:250.000. Lembaga Penelitian Tanah, Bogor.

Machay, A.D., J.K. Syers, dan P.E.H. Gregg. 1984. Ability of chemical extraction procedure to assess the agronomic effectiveness of phosphate rock material. New Zealand Journal of Agriculture Research 27: 219-230.

Nursyamsi, D., A. Budiarto, dan L. Anggria. 2002. Pengelolaan kahat hara pada Inceptisols untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. Jurnal Tanah dan Iklim 20: 56-68.

Nursyamsi, D. 2007. Uji Efetivitas Nutrisi Saputra untuk Tanaman Padi Sawah. Makalah dipresentasekan pada Forum Seminar Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor tanggal 21 Mei 2007.

Sri Adiningsih. 1992. Peranan efisiensi penggunaan pupuk untuk melestarikan swasembada pangan. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama. Bogor, 24 April 1992.