Ketersediaan Pupuk 2010-2014 dan Subsidi Pupuk
Main Article Content
Abstract
Pupuk adalah salah satu input yang esensial dalam proses produksi tanaman pangan. Pupuk dapat berperan optimal dalam usaha peningkatan produktivitas dan produksi, kalau ketersediaan air cukup dan benih bermutu diadopsi petani. Proyeksi kebutuhan berbagai jenis pupuk diharapkan dapat dipenuhi dari produksi pupuk dalam negeri. Proyeksi kebutuhan pupuk 2010-2014 memperlihatkan bahwa hanya jenis pupuk N mampu disuplai oleh produksi dalam negeri. Indonesia harus bergantung pada impor untuk jenis pupuk P dan K. Ketergantungan pada impor akan berisiko tinggi, karena instabilitas harga pupuk di pasar dunia serta ketersediaan devisa. Subsidi pupuk yang berlaku saat ini adalah tidak langsung terhadap petani produsen, tetapi melalui produsen pupuk, sehingga telah menimbulkan banyak kesulitan dalam implementasinya. Alternatif lain adalah subsidi langsung ke petani melalui Kelompok Tani. Namun hal ini perlu kesiapan matang, karena diperlukan penguatan kelembagaan pelaksana di daerah dan penguatan kelembagaan Kelompok Tani/Gapoktan.
Article Details
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Ditjen Tanaman Pangan. 2009. Road Map Kebutuhan Pupuk 2010-2025. Draf Kementerian Pertanian: Jakarta
Ditjen Tanaman Pangan. 2010. Alternatif Penyempurnaan Kebijakan Subsidi Pupuk. Draf 29 Januari 2010. Kementerian Pertanian: Jakarta
Hadi, P.U, D.K.S Swastika, F.B.M Dabukke, D.Hidayat, N.K.Agustin, dan M.Maulana. 2007.
Analisis Penawaran dan Permintaan Pupuk Indonesia 2007-2012. Laporan akhir, Pusat Analisis Sosek dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP): Bogor Kementerian Pertanian (2009), Rancangan Rencana Strategis Tahun 2010-2014, Jakarta